Back

Minyak Mentah WTI Bergerak Lebih Tinggi Melewati $87,00 dengan Perhatikan Keputusan OPEC+ dan Rusia

  • WTI mencetak tren naik lima hari di dekat tertinggi tujuh tahun, naik-tueun di sekitar puncak harian akhir-akhir ini.
  • OPEC+ kemungkinan akan mempertahankan target kenaikan produksi tetap ada tetapi ketegangan geopolitik menguji janji-janji produksi.
  • Senat AS memantau undang-undang untuk memberlakukan sanksi terhadap Rusia bahkan sebelum invasi Ukraina, NATO menimbulkan kekhawatiran atas pasokan energi Eropa.
  • Hari libur di Tiongkok dan tidak adanya data utama pada hari Senin membatasi pergerakan minyak.

WTI tetap berada di posisi yang menguntungkan di sekitar $87,30, yang naik sebesar 0,76% dalam intraday dengan pergerakan terbaru di sekitar puncak harian.

Meskipun emas hitam ini tetap menguat di sekitar level tertinggi sejak Oktober 2014, absenya para pedagang Tiongkok dan sentimen hati-hati menjelang putusan OPEC+, yang akan dipublikasikan pada hari Rabu, tampaknya menantang pergerakan harga baru-baru ini. Bisa dikatakan, OPEC+ adalah kelompok Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia.

Para pembeli minyak baru-baru ini didukung oleh eskalasi risiko geopolitik antara Ukraina dan Rusia karena para pengambil kebijakan negara Barat berusaha keras untuk menghentikan perang di Moskow  tetapi tidak mendapat tanggapan positif. Akibatnya, Senat AS bersiap untuk mengesahkan undang-undang agar dapat menerapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia sementara Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) mengatakan pada hari Minggu, menurut Reuters, bahwa Eropa perlu mendiversifikasi pasokan energinya karena Inggris memperingatkan itu "sangat mungkin" bahwa Rusia ingin menyerang Ukraina.

Di jalur yang sama adalah ketidakmampuan OPEC+ untuk menyamai target kenaikan produksi sebesar 400.000 barel per hari (BPH) karena kendala kapasitas.

Perlu dicatat bahwa kekhawatiran inflasi yang meningkat dan dolar AS yang lebih kuat juga menantang para pembeli minyak di puncak multi-bulan.

Di tengah permainan ini, acuan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik 1,6 basis poin (bp) menjadi 1,796% sedangkan Kontrak Berjangka S&P 500 turun baru-baru ini sebesar 0,30% dalam intraday. Perlu dicatat bahwa hari libur di Tiongkok membatasi pergerakan pasar Asia-Pasifik akhir-akhir ini.

Selanjutnya, para pedagang minyak akan mengawasi berita utama terkait Rusia untuk pergerakan tingkat menengah menjelang keputusan OPEC+ hari Rabu. Yang juga penting adalah laporan pekerjaan bulanan AS hari Jumat karena kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed menahan para pembeli minyak, meskipun baru-baru ini gagal melakukannya.

Analisis Teknis

Meskipun kondisi RSI yang overbought menguji para pembeli WTI di bawah level acuan $90,00, tertinggi tahun 2021 di dekat $85,00 menempatkan batas bawah pada pergerakan pullback komoditas ini.

 

Macklem BOC: Tidak Nyaman Dengan Inflasi – Globe & Mail

The Globe & mail Jumat lalu menerbitkan pernyataan dari Gubernur Bank of Canada Tiff Macklem yang dibuat dalam sebuah wawancara pada hari Rabu, tangga
Leia mais Previous

Fed: Tujuh Kenaikan Suku Bunga akan Terjadi Tahun Ini – BofA

Kepala Ekonom Bank of America (BofA) Ethan Harris tetap terang-terangan hawkish terhadap prospek The Fed, mengharapkan tujuh kenaikan suku bunga tahun
Leia mais Next