Back

Saham Asia Memperpanjang Penurunan Di Tengah Lonjakan USD Karena Fed Meredakan Bear

Pemangkasan suku bunga Federal Reserve AS berdampak negatif terhadap saham Asia karena Greenback tetap kuat setelah bank sentral menolak ekspektasi siklus pelonggaran yang lebih lama meskipun memangkas suku bunga Fed untuk pertama kalinya sejak krisis 2008.

Dolar AS (USD) mengabaikan kritik Presiden AS Donald Trump terhadap kebijakan moneter Federal Reserve, sementara berita politik awal seputar Iran dan Korea Utara mendorong para pedagang untuk mencari pelipur lara dalam mata uang AS.

Dengan ini, indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun untuk 5 hari berturut-turut menuju terendah pertengahan Juni dan menandai penurunan 0,6% menjelang sesi Eropa pada hari Kamis. Nikkei Jepang sebagian besar tetap datar di tengah meningkatnya harapan pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Bank Jepang (BoJ) setelah komentar Wakil Gubernur Amamiya.

Lebih lanjut, Hang Seng China, ASX 200 Australia dan NZX50 Selandia Baru tetap berada di sisi negatif setelah indeks aktivitas manufaktur Caixin China mengikuti pengumuman resmi dan menyelinap di wilayah kontraksi untuk bulan kedua.

Barometer risiko global, imbal hasil treasury 10-tahun AS, naik 1,5 basis poin (bp) di atas 2,037% pada saat ini.

Sementara laporan inflasi triwulanan Bank of England (BoE) akan menjadi sorotan pada siang hari, data tingkat kedua dari AS dan Uni Eropa dapat menawarkan peluang perdagangan menengah.

GBP/USD Turun Ke Level Terendah Sejak Januari 2017 Menjelang BoE

GBP/USD tergelincir ke level terendah 31-bulan di 1,21 di sesi Asia, berkat permintaan Dolar AS berbasis luas. Dolar Amerika dalam penawaran beli kar
Leia mais Previous

EUR/USD Mencapai Level Terendah 26 Bulan, Pembalikan Risiko Merosot Pada Permintaan Put

EUR/USD defensif, karena penurunan suku bunga yang tidak terlalu dovish oleh Federal Reserve (Fed). Pasangan mata uang tersebut saat ini diperdagangk
Leia mais Next