Back

Forex Hari ini: Emas Mencatatkan Rekor Tertinggi Baru di Atas $2.700 di Awal Minggu Baru

Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui pada hari Senin, 21 Oktober:

Setelah naik hampir 2,5% pada minggu sebelumnya, Emas (XAU/USD) bergerak lebih tinggi selama jam-jam perdagangan Asia pada hari Senin dan menyentuh rekor tertinggi baru di atas $2.730 sebelum sedikit turun. Kalender ekonomi tidak akan menawarkan rilis data ekonomi makro berdampak tinggi pada hari Senin. Dalam sesi Amerika, beberapa pengambil kebijakan Federal Reserve (The Fed) akan menyampaikan pernyataan.

KURS Dolar AS 7 Hari terakhir

Tabel di bawah menunjukkan persentase perubahan Dolar AS (USD) terhadap mata uang utama yang terdaftar 7 hari terakhir. Dolar AS adalah yang terkuat melawan Franc Swiss.

  USD EUR GBP JPY CAD AUD NZD CHF
USD   0.79% 0.29% 0.34% 0.36% 0.96% 0.85% 1.01%
EUR -0.79%   -0.56% -0.54% -0.34% 0.20% -0.03% 0.13%
GBP -0.29% 0.56%   0.02% 0.09% 0.79% 0.55% 0.67%
JPY -0.34% 0.54% -0.02%   0.00% 0.63% 0.55% 0.65%
CAD -0.36% 0.34% -0.09% -0.01%   0.54% 0.51% 0.48%
AUD -0.96% -0.20% -0.79% -0.63% -0.54%   -0.10% 0.02%
NZD -0.85% 0.03% -0.55% -0.55% -0.51% 0.10%   0.10%
CHF -1.01% -0.13% -0.67% -0.65% -0.48% -0.02% -0.10%  

Heat Map menunjukkan persentase perubahan mata uang utama terhadap satu sama lain. Mata uang dasar diambil dari kolom kiri, sedangkan mata uang pembanding diambil dari baris atas. Misalnya, jika Anda memilih Dolar AS dari kolom kiri dan berpindah sepanjang garis horizontal ke Yen Jepang, persentase perubahan yang ditampilkan dalam kotak akan mewakili USD (dasar)/JPY (pembanding).

Meningkatnya prospek lingkungan suku bunga rendah secara global dan meningkatnya ketegangan geopolitik memicu rally Emas pada minggu sebelumnya. Selain itu, meredanya kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di Tiongkok membantu XAU/USD untuk mengumpulkan kekuatan lebih lanjut. People's Bank of China (PBoC) mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka menurunkan memangkas Suku Bunga Pinjaman Utama (Loan Prime Rate/LPR) satu tahun sebesar 25 basis poin (bps) dari 3,35% menjadi 3,10%. Pasar sebelumnya memprakirakan PBoC akan menurunkan suku bunga tersebut sebesar 10 bp menjadi 3,15%. Selain itu, bank sentral Tiongkok menurunkan LPR lima tahun dari 3,85% menjadi 3,60%.

Indeks Dolar AS (USD) mengalami koreksi menjelang akhir pekan dan turun 0,3% pada hari Jumat, mematahkan kenaikan delapan hari berturut-turutnya. Indeks tetap dalam fase konsolidasi di sekitar 103,50 pada pagi Eropa pada hari Senin. Sementara itu, indeks saham berjangka AS diperdagangkan hampir tidak berubah pada hari ini.

EUR/USD pulih sedikit pada hari Jumat tetapi mencatat penurunan mingguan ketiga berturut-turut. Pasangan mata uang ini kesulitan untuk mempertahankan posisinya pada Senin pagi dan diperdagangkan sedikit lebih rendah pada hari ini di dekat 1,0850.

Deputi Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Hauser mengatakan pada Senin bahwa mereka tetap bergantung pada data, seraya menambahkan bahwa kebijakan moneter siap merespons ke segala arah. AUD/USD tetap berada di bawah tekanan bearish yang moderat pada Senin pagi dan diperdagangkan di wilayah negatif di bawah 0,6700.

Setelah turun hampir 0,5% pada Jumat, USD/JPY memulai minggu ini dengan tertekan dan turun menuju 149,00. Namun, dengan USD yang mempertahankan posisinya terhadap mata uang-mata uang lainnya, pasangan mata uang ini berbalik arah dan terakhir terlihat diperdagangkan sedikit lebih tinggi pada hari ini di atas 149,50.

GBP/USD ditutup di wilayah positif pada Kamis dan Jumat, menghapus sebagian besar penurunan mingguannya. Pasangan mata uang ini bertahan stabil di atas 1,3000 pada Senin pagi di sesi Eropa.

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

 

EUR/JPY Melemah ke Dekat 162,00 di Tengah Sikap Dovish ECB, Ketakutan Intervensi

Pasangan mata uang EUR/JPY menarik beberapa penjual ke sekitar 162,15 selama awal sesi Eropa pada hari Senin. Nada dovish dari para pejabat European Central Bank (ECB) terus membebani Euro (EUR) terhadap Yen Jepang (JPY). Para investor akan fokus pada pernyataan Presiden ECB Christine Lagarde pada hari Selasa untuk mencari katalis baru.
Leia mais Previous

Šimkus, ECB: Jika Disinflasi Mengakar, Suku Bunga Bisa Turun Lebih Rendah dari Tingkat Normal

Anggota Dewan Pengatur European Central Cank (ECB) Gediminas Šimkus mengatakan pada hari Senin, "jika disinflasi mengakar, suku bunga bisa turun lebih rendah dari tingkat normal."
Leia mais Next