Back

IHK Inggris Diprakirakan Tumbuh di Bawah Target 2% di Bulan September, Inflasi Inti akan Tetap Tinggi

  • Kantor Statistik Nasional Inggris akan merilis laporan IHK pada hari Rabu.
  • Inflasi umum dan inflasi inti tahunan Inggris diprakirakan akan menurun di bulan September.
  • Data IHK Inggris dapat memastikan penurunan suku bunga BoE pada bulan November, sebuah skenario yang akan membebani Pound Sterling.

Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan September pada hari Rabu pukul 06:00 FMT (13:00 WIB).

Laporan inflasi IHK Inggris dapat menegaskan ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) oleh Bank of England (BoE) pada bulan November, yang akan menyuntikkan volatilitas baru pada Pound Sterling.

Apa yang Diharapkan dari Laporan Inflasi Inggris Berikutnya?

Indeks Harga Konsumen tahunan Inggris kemungkinan akan naik 1,9% di bulan September, melambat tajam dari pertumbuhan 2,2% di bulan Agustus dan kembali bergerak di bawah target 2,0% BoE.

Inflasi IHK inti diprakirakan turun ke 3,4% YoY di bulan September dari 3,6% di bulan Agustus.

Data resmi diprakirakan akan menunjukkan bahwa inflasi jasa turun menjadi 5,2% di bulan September dari 5,6% di bulan sebelumnya, menurut survei Bloomberg terhadap para ekonom.

BoE memproyeksikan IHK utama tahunan pada 2,1% dan IHK jasa pada 5,5% untuk bulan September.

Sementara itu, IHK bulanan Inggris terlihat naik 0,2% pada periode yang sama, dibandingkan dengan kenaikan sebelumnya sebesar 0,3%.

Meninjau data inflasi Inggris, analis TD Securities (TDS) mencatat: "Kami melihat inflasi Inggris akan terus bergerak turun. Namun, harga energi yang turun dengan cepat masih sangat mendistorsi angka utama, dan inflasi jasa kemungkinan akan tetap di atas 5,0% YoY (TDS: 5,2%, mkt: 5,3%), membuat inflasi inti jauh di atas kisaran yang nyaman bagi MPC."

"Harga hotel dan tiket pesawat tetap menjadi sumber utama volatilitas di bulan ini," kata para analis TDS.

Bagaimana Laporan Indeks Harga Konsumen Inggris akan Mempengaruhi GBP/USD?

Menjelang rilis IHK Inggris, para pedagang Poundsterling menimbang peluang penurunan suku bunga BoE bulan depan, terutama setelah adanya pesan kontradiktif dari para pengambil kebijakan BoE di awal Oktober.

Kepala Ekonom BoE Huw Pill mengatakan bahwa ada "banyak alasan untuk berhati-hati dalam menilai hilangnya persistensi inflasi," dan menambahkan bahwa "perlunya kehati-hatian tersebut mengarah pada pendorongan pembatasan kebijakan moneter secara bertahap." Sehari sebelum penampilan Pill, Gubernur Andrew Bailey mencatat bahwa bank sentral Inggris "dapat menjadi lebih aktif dalam penurunan suku bunga jika ada kabar baik lebih lanjut tentang inflasi."

Oleh karena itu, data IHK Inggris dapat membantu mengkonfirmasi apakah BoE akan melanjutkan siklus pemangkasan suku bunga setelah berhenti sejenak di bulan September.

Kejutan pada data inflasi utama dan inflasi inti kemungkinan akan memadamkan ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga bulan depan, dan mengangkat Pound Sterling. Dalam kasus seperti itu, GBP/USD dapat melakukan koreksi yang menentukan dari palung beberapa minggu.

Sebaliknya, tren turun GBP/USD dapat berlanut jika pembacaan IHK Inggris sesuai dengan prakiraan atau lebih lemah dari ekspektasi. Dengan demikian, kemajuan bank sentral Inggris dalam hal disinflasi dapat mengkonfirmasi penurunan suku bunga di bulan November, dan membuat Pound Inggris melemah.

Dhwani Mehta, Analis Utama Sesi Asia di FXStreet, memberikan pandangan teknis singkat untuk pasangan mata uang ini dan menjelaskan: "GBP/USD telah memasuki mode konsolidasi turun dalam hitungan mundur menuju rilis data IHK Inggris. Relative Strength Index (RSI) 14-hari bertahan di dekat 40, menunjukkan bahwa lebih banyak kerugian masih akan terjadi."

Dhwani menambahkan: "Pasangan mata uang ini perlu menemukan penerimaan di atas Simple Moving Average (SMA) 50-hari di 1,3115 pada penutupan harian untuk meniadakan bias bearish jangka pendek. Target kenaikan berikutnya terlihat pada level tertinggi 4 Oktober di 1,3175 dan SMA 21 Hari hari di 1,3215. Sebaliknya, support terdekat berada di SMA 100 hari di 1,2950, di bawahnya level tertinggi 8 Maret di 1,2894 dapat diuji."

Indikator Ekonomi

Indeks Harga Konsumen (Thn/Thn)

Indeks Harga Konsumen (IHK) Inggris Raya (Inggris), yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional setiap bulan, adalah ukuran inflasi harga konsumen – tingkat kenaikan atau penurunan harga barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga – yang diproduksi menurut standar internasional. Ini adalah ukuran inflasi yang digunakan dalam target pemerintah. Pembacaan YoY membandingkan harga pada bulan referensi dengan tahun sebelumnya. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Pound Sterling (GBP), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Rab Okt 16, 2024 06:00 GMT (13:00 WIB)

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 1,9%

Sebelumnya: 2,2%

Sumber: Office for National Statistics

Bank of England ditugaskan untuk menjaga inflasi, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) di sekitar 2%, sehingga rilis bulanan ini menjadi penting. Peningkatan inflasi berarti kenaikan suku bunga yang lebih cepat atau pengurangan pembelian obligasi oleh BoE, yang berarti mengurangi pasokan pound. Sebaliknya, penurunan laju kenaikan harga mengindikasikan kebijakan moneter yang lebih longgar. Hasil yang lebih tinggi dari prakiraan cenderung membuat GBP bullish.

 

 

Model Inflasi Faktor Sektoral RBNZ Mencapai 3,4% YoY di Triwulan III 2024

Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) merilis pengukur Inflasi Model Faktor Sektoral untuk kuartal ketiga tahun 2024, menyusul rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) resmi oleh Statistik Selandia Baru pada hari Rabu pagi.
Leia mais Previous

Yen Jepang tetap Menguat terhadap USD, Potensi Kenaikan Tampak Terbatas

Yen Jepang (JPY) menguat terhadap mata uang Amerika pada hari Selasa dan membalikkan sebagian besar kerugian hari sebelumnya ke level terendah sejak awal Agustus. Kejatuhan semalam di pasar ekuitas AS, bersama dengan risiko geopolitik yang terus berlanjut, ternyata menjadi faktor kunci yang mendorong arus menuju safe-haven JPY. Meskipun demikian, ketidakpastian atas rencana kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ) tetap membatasi pergerakan apresiasi yang berarti.
Leia mais Next